Selasa, 19 November 2019

Praktikum 4 - Pengenalan Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless pada Cisco Packet Tracer


LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama
: Muhammad Yasir Habibie
NIM 
: 1711016310021

Judul Praktikum : Pengenalan Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless pada Cisco Packet Tracer
Hasil dan Pembahasan :
Praktikum kali ini, diajarkan tentang membuat sebuah jaringan DHCP pada kelas C dan juga merangkai sebuah jaringan wireless di Cisco Packet Tracer. Dalam praktikum ini juga dibahas mengenai subnet mask jaringan dan pembagian client hostnya. Pembelajaran subnet tersebut diterapkan dalam pembuatan jaringan DHCP. Jaringan DHCP ini merupakan sebuah jaringan dimana IP address akan dipinjamkan oleh server DHCP tersebut, sehingga kita tidak perlu lagi melakukan setting IP di masing-masing komputer client. Yang perlu dilakukan adalah menyetting IP menjadi DHCP pada server, mengatur subnet, dan kemudian IP akan dibagikan secara otomatis ke masing-masing client. Pengaturan subnet sendiri ditentukan berdasarkan kebutuhan jaringan, berdasarkan banyaknya client yang akan menggunakan jaringan tersebut.
Untuk membuat sebuah jaringan DHCP, dibutuhkan beberapa client atau komputer yang kemudian akan dihubungkan dengan server melalui sebuah switch. Setelahnya, pada server akan diatur IP address dan subnet mask yang akan digunakan, pada pengaturan server tersebut, juga akan ditentukan berapa banyak client yang akan menggunakan jaringan ini. Kita juga perlu melaukan pengaturan gateaway dari sever tersebut untuk mengetahui lewat jalan mana paket akan dikirimkan. Jika sudah melakukan pengaturan IP dan sebagainya pada server, maka kita perlu melakukan pergantian setting IP pada setiap komputer client dengan mengganti setting dari static menjadi DHCP. Setelahnya, setiap client akan secara otomatis mendapatkan IP dan gateaway yang diberikan oleh server. Jika sudah mendapatkan IP, kita dapat melakukan ping antar komputer untuk mengecek apakah komputer sudah berhasil terhubung.
Sementara itu, untuk membuat sebuah jaringan wireless, maka diperlukan WLAN Card di masing-masing komputer. WLAN Card diperlukan untuk menjadi semacam penangkap sinyal wireless yang diberikan oleh sebuah access point. Pada jaringan wireless, kita tidak perlu lagi menghubungkan komputer dengan acces point. Selama kita memiliki WLAN Card dan kedua komputer telah diatur IP Addressnya, maka kita dapat mengirimkan data ke komputer tersebut. Jika sudah terhubung, maka kita dapat melakukan ping antar komputer melalui command prompt.

Prosedur Praktikum :  
A.    Membuat jaringan DHCP.
1.     Buat simulasi jaringan dengan menggunakan 1 router, 2 server, 2 switch, 8 buah PC, dan 2 buah access point. Hubungkan seperti gambar di bawah.
2.     Lalu atur Ip Address pada setiap PC seperti berikut.
3.     Atur ip address Router seperti berikut ini.
4.     Setelah Router diatur, maka konektor akan berwarna hijau.
5.     Pastikan IP Address setiap komponen berbeda agar tidak terjadi ‘tabrakan’.
6.     Lakukan ping dari PC ke Router untuk memastikan jaringan PC ke Router terhubung.
7.     Lakukan ping dari salah satu PC digrup pertama ke salah satu PC digrup kedua untuk memastikan jaringan telah terhubung.


 Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :
Masalah yang sering terjadi adalah pengaturan service DHCP pada server IP Address pada masing-masing client dan pengaturan IP Address pada CLI Router juga sangat penting. 
 Kesimpulan Percobaan :
  1. Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
  2. Subnet mask terdiri dari 32 bit bilangan biner yang penulisannya terdiri dari 4 kelompok yang dipisahkan masing-masing oleh titik. Nomor yang digunakan dari 0 sampai 255. Default subnet mask menggunakan salah satu nomor 0 dan 255, tetapi bisa juga menggunakan nomor yang lain.
  3. Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote.
  4. Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).